INKA Bangun Pabrik Kereta Api Terbesar se-Asia Tenggara di Banyuwangi

Saat melakukan peninjauan, Rini mengatakan pembangunan pabrik kereta api milik PT INKA ini sangat penting. Sebab, daya tampung pabrik kereta api di Madiun sudah terlalu padat dan tidak mencukupi. Sedangkan, PT INKA baru saja mendapatkan pesanan gerbong dan lokomotif kereta api dari Laos.
“Kita juga sudah menawarkan ke Filipina dan Madagaskar. Jadi kita tawarkan ke banyak negara juga. Alhamdulillah kita punya dan ini harus cepat terselesaikan karena memang pesanannya PT INKA sudah menunggu seperti gerbong dan lokomotif kereta makin banyak sehingga di Madiun itu sudah cukup padat dan tidak mencukupi,” ujar Rini dalam keterangannya, Rabu (17/7).
Dia menjelaskan, pemilihan lokasi pabrik kereta api di Banyuwangi bukan tanpa alasan. Pabrik kedua ini berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru. Pabrik ini akan dilengkapi testing track sepanjang 4 kilometer (km).
“Memang pabrik-pabrik kereta yang besar di dunia harus ada test track-nya dan membutuhkan lahan yang besar,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pabrik kedua PT INKA (Persero) di Banyuwangi menempati lahan seluas 83,49 hektare. Untuk tahap pertama, pembangunan pabrik ini menelan dana mencapai Rp 483 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT INKA sendiri membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja dan akan diutamakan dari masyarakat sekitar dalam pengoperasian pabrik kereta api, salah satunya lulusan SMK.
Workshop tersebut nantinya digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi PT INKA (Persero) sebagai satu-satunya manufaktur sarana perkeretaapian di Asia Tenggara. Pabrik ini akan membuat lokomotif dan gerbong yang berorientasikan untuk ekspor ke luar negeri. Hingga saat ini, progres pembangunan pabrik kereta api tahap pertama ini sudah mencapai 20%.
“Kita harapkan tahap pertama pabrik kereta api kedua milik INKA ini bisa selesai pada Agustus 2020,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, PT INKA (Persero) juga menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ke penduduk setempat berupa pembangunan 15 unit fasilitas MCK senilai Rp 150 Juta, bantuan renovasi fasilitas umum di SD Ketapang 6 senilai Rp 100 juta dan renovasi sarana tempat ibadah Pondok Pesantren Ketapang senilai Rp 150 juta. Bantuan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial PT INKA (Persero) kepada warga di sekitar area pembangunan workshop.

Sumber : https://www.jawapos.com/infrastruktur/17/07/2019/inka-bangun-pabrik-kereta-api-terbesar-se-asia-tenggara-di-banyuwangi/
Share:

Pembangunan Jalan Tambang Mengancam Kelestarian Hutan Harapan

Riuh teriakan primata Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) menjadi suara yang khas di hutan dataran rendah Sumatera. Satwa arboreal ini sangat menggantungkan hidupnya pada hutan dengan meloncat dari pohon ke pohon.
Tak hanya riuh teriakan primata, celoteh burung-burung yang saling bersahutan juga menjadi penanda kehidupan di hutan. Burung itu berkicau dan hinggap di pepohonan di kawasan Hutan Harapan, hutan dataran rendah yang masih tersisa di Sumatera, yang membentang di dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel).

Hutan Harapan telah menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati dan satwa seperti Ungko, Siamang serta berbagai jenis burung. Termasuk, juga rumah bagi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) Gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis).

Namun di balik keberadaan keanekaragaman hayati itu, kini Hutan Harapan sedang mengalami ancaman yang serius. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berusaha memuluskan rencana PT Marga Bara Jaya (MBJ) untuk pembangunan jalan khusus angkutan batu bara yang melewati Hutan Harapan yang tengah direstorasi itu.

Koalisi Anti-perusakan Hutan Jambi menolak pembangunan jalan khusus angkutan batu bara tersebut. Menurut mereka, kegiatan jalan angkut produksi pertambangan justru berpotensi meningkatkan pembalakan liar, perambahan hutan, ancaman terhadap flora dan fauna serta menghilangkan sumber penghidupan masyarakat adat di kawasan hutan.

"Tugas kami menjaga hutan yang tersisa dan tugas pemerintah memperbaiki hutan yang rusak. Jadi pemerintah jangan lagi bikin rusak hutan dataran rendah di SumatEra ini," kata Koordinator Koalisi Anti-perusakan Hutan Jambi, Musri Nauli kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2019).
Pemerintah Indonesia menurut Musri, berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 sesuai kontribusi nasional/NDC. Alih-alih mengurangi, pemerintah justru membiarkan terjadinya peningkatan emisi melalui upaya deforestasi untuk kepentingan jalan pertambangan di dalam kawasan hutan.

"Kami menagih janji itu, pemerintah tidak menjalankan komitmennya untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada pengurangan laju kehilangan keanekaragaman hayati secara global," ujar Musri.

Potensi Kerugian

Tak hanya mengancam keanekaragaman hayati. Berdasarkan hasil kajiannya, jalan angkutan khusus batu bara tersebut, akan membelah kawasan Hutan Harapan sepanjang 88 kilometer di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel dan Kabupaten Batanghari, Jambi, juga berpotensi merugikan.

Musri Nauli memperkirakan kerugian akibat deforestasi hutan untuk pembangunan jalan khusus angkutan baru bara sepanjang 88 kilometer itu mencapai Rp1,4 triliun dengan memangkas 5.924 hektare.  Hal ini berdasarkan perhitungan tegakan pohon dan luas areal yang terdampak.
"Kerugian ini seperempat dari nilai APBD Jambi yang mencapai Rp4,5 triliun. Tapi nilai kerugian ini belum ditambah dengan hilangnya keanekaragaman hayati, satwa liar yang dilindungi serta konflik sosial yang timbul," kata Musri.

Pemerintah seharusnya tidak menyetujui pembangunan jalan khusus tambang yang membelah hutan. Sebaiknya, pemerintah daerah dan pusat bisa mengarahkan perusahaan tambang batu bara untuk melewati jalan yang sudah ada, yakni milik PT Conoco Philips dan PT Bumi Persada Permai.

"Fakta di lapangan yang kita kaji kawasan hutannya relatif sangat baik, jadi kami koalisi masyarakat sipil mendorong opsi (pembangunan jalan tambang) harus diluar kawasan hutan," katanya menjelaskan.

Koalisi masyarakat sipil ini juga membuat petisi di change.org  dengan judul "Tolak jalan tambang di hutan dataran rendah, yang tersisa di Sumatera Selatan dan Jambi" dan bahkan petisi tersebut, hingga saat ini telah ditandatangani oleh 2.000 orang lebih.



Share:

Jokowi: Pembangunan Bandara Baru Yogyakarta Tercepat di Dunia


Presiden Jokowi menyebut pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo merupakan yang tercepat di dunia. Jokowi menilai perkembangan pembangunan bandara tersebut sangat cepat.
Bandara Internasional Yogyakarta mulai dibangun pasa Januari 2017. Dalam kurun waktu dua tahun, bandara yang memiliki luas 219.000 meter persegi ini telah mencapai 74 persen.

"Ini adalah pekerjaan pembangunan airport yang paling cepat di Indonesia, mungkin juga di dunia," ujar Jokowi usai meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kamis (29/8/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menilai kualitas pembangunan bandara tersebut sangat baik.

Salah satu keunggulan bandara tersebut memiliki landasan pacu terbaik di Indonesia sehingga mampu didarati dengan pesawat berbadan besar seperti, Boeing 777.
"Memang kualitas runway-nya sebuah kualitas yang padat," ucap .
Jokowi mengatakan bahwa Bandara Internasional Yogyakarta dapat menampung 20 juta orang setiap tahunnya. Hal ini berbanding jauh dengan Bandara Adisutjipto yang hanya dapat menampung 1,8 juta orang.

Selesai Akhir Tahun


Jokowi menjelaskan, pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta direncanakan selesai pada Desember mendatang. Setelahnya, bandara tersebut bakal terkoneksi juga dengan kereta.
Selain kereta, Bandara Internasional Yogyakarta akan terkoneksi dengan jalan tol. Untuk pembangunan kereta bandara, Jokowi meminta agar dipercepat sehingga bisa digunakan untuk arus mudik Idul Fitri 2020.
"Sehingga Lebaran 2020 sudah bisa operasi full 100%,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini : 

Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4049931/jokowi-pembangunan-bandara-baru-yogyakarta-tercepat-di-dunia?source=search
Share:

Proyek Pindah Ibu Kota, Kalsel Harap Punya Kereta Api

Ilustrasi transportasi kereta ai. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).
 Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor berharap daerahnya mendapat jatah pembangunan transportasi publik massal dari rencana proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Misalnya, jalur perkeretaapian.

Sahbirin menyampaikan masyarakat Kalimantan belum pernah mencicipi kereta api meski sudah 74 tahun merdeka.

"Harapan kita infrastruktur transportasi massal ya. Karena Kalimantan termasuk boleh dikatakan yang ketinggalan, orang di sana (Jakarta) sudah bercerita kereta cepat, kita kereta lambat juga belum," kata Sahbirin saat ditemui usai menghadiri Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9) malam.


Kementerian Perhubungan sebenarnya sudah sejak lama mencanangkan perkeretaapian yang menghubungkan seluruh wilayah Kalimantan.

Namun jalur kereta api Palangka Raya-Banjarmasin sepanjang 180 kilometer itu belum terwujud hingga sekarang.

Pria yang sering dipanggil Paman Birin itu berkata sudah pernah menyampaikan harapan itu ke Presiden Joko Widodo. Pemerintah pusat juga sudah menginstruksikan wali kota dan bupati di Kalsel untuk menyiapkan lahan untuk stasiun.

Namun ia belum mendapat detail perencanaan dari pemerintah pusat. Kemungkinan besar, kata dia, skema pembiayaan seluruhnya dari APBN.

"Saya yakin akan terwujud karena yang namanya ibu kota butuh transportasi massal. Dan perkeretaapian adalah salah satu bentuk transportasi massal yang sangat dibutuhkan dengan zaman kita hari ini," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mencanangkan pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Jokowi mengatakan ibu kota baru bakal berada di sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara.

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan pemindahan ibu kota negara untuk mengurangi beban yang dialami DKI Jakarta dan Pulau Jawa, seperti kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan air.

"Kenapa urgent sekali? Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).



Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190920083102-20-432160/proyek-pindah-ibu-kota-kalsel-harap-punya-kereta-api
Share:

Pembangunan Infrastruktur di Daerah Masih Bergantung dari APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terdapat sejumlah daerah yang sebenarnya mampu membangun infrastruktur tanpa tanpa harus menunggu kucuran APBN. Sayangnya tidak semua daerah yang mampu itu mau mencari pendanaan selain dari APBN.

"Saat ini kami melihat rasio pemerintah daerah yang mampu dan mau melakukan pinjaman ke PT SMI hanya 16 persen dari Pemda-pemda yang sebetulnya mereka eligible atau bisa," kata dia, dalam 'Orientasi Anggota DPD Terpilih Periode 2019-2024, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (18/9).

Dia mengatakan saat ini ada berbagai jenis pendanaan yang bisa diakses daerah. Sumber pendanaan pembangunan infrastruktur, lanjut dia, misalnya melalui skema KPBU dan pinjaman dari PT SMI.

Hanya opsi-opsi tersebut belum banyak digunakan oleh pemerintah daerah. Meskipun memiliki dari sisi APBD. "Jadi artinya pemerintah daerah itu lebih baik menunggu tidak usah bangun daripada dia harus pinjam ke PT SMI untuk mempercepat pembangunan di daerahnya. Kita tunggu saja sampai nanti APBN, mungkin kasih," ujar dia.

"Dan tampaknya lebih giat melobi ke DPR, DPD, dan Kementerian Keuangan daripada mencari solusi dimana daerah tersebut sebetulnya memiliki kapasitas untuk bisa membangun melalui mekanisme KPBU atau pinjaman yang bisa dicicil kembali oleh APBD-nya karena APBD-nya sebetulnya memiliki kapasitas," imbuhnya.

Mantan Direktur Bank Dunia ini mengatakan, untuk memperbaiki hal tersebut pemerintah akan terus memperbaiki penguatan regulasi. "Dan tentu kita akan mendukung perbaikan kualitas SDM di daerah," tandasnya.

Jokowi: APBN 2020 Fokus pada Kualitas SDM


Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tema kebijakan APBN pada tahun anggaran 2020 akan berpusat pada Sumber Daya Manusia (SDM). Fokus pengembangan SDM terutama demi modal ekonomi berbasis digital.

Jokowi menjelaskan tidak ingin agar bonus demografi yang terjadi di Indonesia menjadi sia-sia. Pasalnya, Indonesia sudah memasuki tahun-tahun penting untuk menjadi negara maju, yakni 2020-2024. 

"Saya yakin dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju. Dengan tekad tersebut, tema kebijakan fiskal tahun 2020 adalah 'APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia,' ujar Presiden Jokowi pada pembacaan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8/2019).

Jokowi juga memilih menunjang SDM ketika melihat ekonomi-ekonomi negara lain sedang melambat karena percaya SDM bisa menjadi pembuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi. Ia menyebut Indonesia harus bisa menemukan peluang di tengah tren perlambatan ekonomi global.
Pemerintah pun berjanji bahwa anggaran akan ada untuk berbagai program pembangunan SDM. Itu diharapkan meningkatkan kemampuan sebagian besar penduduk Indonesia yang masih muda agar bisa bersaing di tingkat global.

"Berbagai program SDM kita siapkan untuk memastikan bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi," ujar Jokowi.
Pada pidato pagi ini pun Presiden Jokowi sempat membahas SDM. Ia ingin SDM Indonesia menjadi penopang ekonomi negara ketimbang Sumber Daya Alam (SDA), sekaligus menjadi SDM yang berideologi Pancasila.  


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:



Share:

Gencar Bangun Infrastruktur, Jepang Ingatkan RI Jaga Kelestarian Hutan


10.000 bibit pohon lokal dan berbagai pohon buah-buahan lokal di area seluas 20 ha di Desa Teluk Rimba, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau. (Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

Pemerintah Indonesia saat ini terus giat melanjutkan pembangunan infrastruktur hingga ke kawasan terdalam. Namun begitu, sebagai pihak luar, Jepang coba mengingatkan agar Indonesia sebagai salah satu paru-paru dunia tetap menjaga kelestarian lingkungan dan hutannya.
Direktur Eksekutif Great Forest Wall Project yang berasal dari Negeri Matahari Terbit, Makoto Nikkawa, menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan memang perlu, tetapi jangan sampai merusak hutan.
"Di zaman sekarang ini pembangunan berkelanjutan penting sekali. Apalagi bidang usaha di bidang kehutanan, penting untuk menjaga kelanjutan semua pihak," imbuh dia dalam acara 6th Year Anniversary Planting 10 ribu Trees Initiatives yang diselenggarakan APP Sinar Mas di Kabupaten Siak, Riau, Selasa (3/9/2019).

Dia mengatakan, menjaga kelestarian lingkungan memang merupakan masalah paling sulit saat ini. Itu terbukti dengan maraknya kasus kebakaran hutan seperti yang terjadi di kawasan Amazon, Brazil, hingga angin topan dahsyat di Amerika Serikat.
"Dengan latar belakang ini, kalau melihat inisiatif APP bekerjasama dengan pihak terkait, penanaman 10 ribu pohon selama 6 tahun, kami percaya ini akan berlanjut dengan berhasil lagi ke depannya," ujarnya.
"Dan sebagai masyarakat, dengan kegiatan begitu harus mendukung supaya lingkungan bisa terjaga. Kebetulan APP punya cabang di Jepang, jadi kominikasi bisa terus terjaga," dia menambahkan.
Sementara itu, Perwakilan Relawan Jepang Yoshiko Sakai juga menyoroti perubahan iklim (climate change) sebagai salah satu dampak dari perilaku manusia yang banyak membangun tanpa mempertimbangkan faktor alam.
"Untuk Indonesia, saya sudah melihat kita harus melakukan perbaikan untuk climate change. Dengan tugas berat ini, acara penanaman pohon bisa berkembangan dengan lebih baik dan melanjutkan kegiatan ini," ungkap dia.
"Jadi program penanaman pohon ini milik semua, milik dunia. Paling tidak kita tetap kerjasama tanam pohon supaya bisa memperlambat program perubahan iklim saat ini," tandasnya.

Komitmen Sinar Mas Agribusiness buat Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan


Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan provinsi itu per tahun 2019, kabupaten dengan Hak Guna Usaha (HGU) kebun kelapa sawit terluas di Aceh, yakni 71,661.53 hektare. 

Sinar Mas Agribusiness and Food, perusahaan agro bisnis global yang memiliki bisnis kelapa sawit terintegrasi dari hulu hingga hilir menyampaikan inisiatif unggulan perusahaan pada saat acara halal bihalal, Selasa (17/7/2018).
Salah satu dilakukan lewat kampanye bertajuk Extraordinary Everyday. Selain itu juga memaparkan mengenai capaian terakhir perusahaan hingga ke kebun kelapa sawit (traceability to plantation/TPP) untuk kebutuhan pabrik milik perusahaan.
Head of Corporate Communications Sinar Mas Agribusiness and Food, Wulan Suling mengatakan, kampanye Extraordinary Everyday tersebut guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kisah rill dari sosok-sosok di balik produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab.
"Lewat kampanye ini, kami ingin tampilkan sisi lain dari industri kepala sawit yakni manusia yang terlibat di dalamnya. Kampanye ini akan menampilkan sosok inspiratif yakni seorang petani, guru SD, dan juga seorang ahli pangan dari Jakarta," tutur dia di Jakarta, Selasa pekan ini.
Kampanye ini juga memberikan wawasan bagaimana perseroan meningkatkan program TPP berkelanjutan, mendukung pembangunan masyarakat, dan mendorong peningkatan gizi lewat rantai nilai minyak sawit.
"Di akhir 2017 perseroan berhasil capai 100 persen TTP bagi seluruh 44 pabrik milik sendiri. Dengan ini perseroan bisa menjangkau lebih dari 70 pemasok yang membeli dari sekitar 11 ribu petani swadaya yang mengelola 40 ribu hektae perkebunan kelapa sawirt," ujar Head of Downstream Sustainability Implementation Sinar Mas Agribusiness and Food, Daniel Prakarsa.
Meski begitu, kata Daniel, masih banyak pekerjaan besar perseroan untuk memetakan rantai pasok dari 427 pemasok independen lainnya. Ia mengatakan hal ini sebagai bagian dari upaya perseroan untuk mencapai TTP hingga ke perkebunan pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4053992/gencar-bangun-infrastruktur-jepang-ingatkan-ri-jaga-kelestarian-hutan
Share:

Dampak Positif dari Pembangunan Infrastruktur bagi Sektor Wisata

  Selama beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sangat gencar dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Sektor Pariwisata menjadi salah satu yang merasakan dampak positif dari pembangunan infrastruktur.

Selama beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sangat gencar dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Sektor Pariwisata menjadi salah satu yang merasakan dampak positif dari pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dianggap akan meningkatkan konektivitas dan merangsang daya saing antar daerah. Dikutip dari berbagai sumber, sejumlah pembangunan infrastruktur pun telah selesai dilakukan meliputi, infrastrukur pendukung ketahanan pangan, infrastruktur telekomunikasi, dan infrastruktur konektivitas.

Khusus infrastruktur konektivitas, pemerintah telah berhasil membangun sejumlah pelabuhan, bandar udara, kereta api, serta jalan dan jembatan. Dengan meratanya pembangunan infrastruktur konektivitas di seluruh wilayah di Indonesia, membuat sektor pariwisata di daerah semakin ramai dikunjungi.


Manfaat jalan tol untuk sektor pariwisata

Kehadiran jalan tol memiliki dampak positif bagi pertumbuhan pariwisata sekaligus perekonomian di daerah tersebut. Karena itu, para wisatawan tidak perlu lagi takut terkena macet ketika akan berlibur ke Lido ataupun daerah lainnya yang sudah memiliki akses jalan tol.

Proyek Jalan Tol Bocimi yang sebelumnya sempat terhambat pembangunannya selama 21 tahun, akhirnya ruas Ciawi-Cigombong (seksi 1 Tol Bocimi)sepanjang 15,3 kilometer telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2018.

Dengan adanya Jalan Tol Bocimi, destinasi wisata yang berada di sekitar Lido pun kini semakin ramai dan menjadi alternatif wisata bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, seperti Danau Lido, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango hingga Geopark Ciletuh.


Dampak positif untuk bisnis hotel & resorPembangunan Jalan Tol Bocimi juga memberikan pengaruh positif bagi bisnis hotel & resor yang berada di sepanjang Jalan Raya Bogor-Sukabumi, salah satunya Lido Lake Resort by MNC Hotel yang berlokasi di Lido, Bogor.

Lido Lake Resort by MNC Hotel yang dikembangkan oleh MNC Land ini sangat dikenal dengan panorama alam Danau Lido yang memukau. Dengan kehadiran Jalan Tol Bocimimenjadikan resor yang memiliki pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango ini semakin ramai dikunjungi sebagai tempat wisata akhir pekan ataupun pilihan tempat outing perusahaan.

Maka dari itu, tidak heran jika wilayah Lido ke depannyabisa menjadi pusat perkembangan pariwisata di Jawa Barat. Terlebih jika Jalan Tol Bocimi yang terbagi dalam 4 seksi telah selesai dibangun dan terhubung langsung dengan beberapa ruas tol lainnya, seperti Sukabumi, Cianjur, dan Bandung.

Seperti diketahui, pembangunan jalan tol selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini telah mencapai 947 kilometer, meliputi Jalan Tol Trans Jawa, Trans Sumatera, dan beberapa ruas jalan tol lainnya, sedangkan Jalan Tol Bocimi menjadi bagian dalam pengembangan Jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan.

Share:

Recent Posts