Infrastruktur ke Depan Didorong Dukung Ekonomi Wilayah dan Pariwisata

Ilustrasi pembangunan jalan di sejumlah wilayah terpencil mampu memberikan daya dorong bagi perekonomian di daerah (Dok.Biro Komunikasi Kementerian PUPR)


Pembangunan infrastruktur sepanjang lima tahun terakhir di era Presiden Joko Widodo telah memberikan daya dukung bagi pengembangan perekonomian daerah. Ke depan, pembangunan infrastruktur diharapkan bisa mengoptimalkan potensi daerah, terutama sektor pariwisata dan pengembangan ekonomi wilayah.
Kepala Staff Kepresidenan Bidang Pengendalian Pembangunan Program Prioritas,  Darmawan Prasojo  mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur selama ini bukan hanya mengurangi waktu tempuh perjalanan ataupun mempercepat jalur logistik, tapi lebih jauh lagi mendorong dan menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Dulu Jakarta-Cirebon ditempuh dengan waktu 10-12 jam, sekarang hanya 3,5-4 jam saja. Kehadiran Infrastruktur ini mendorong berkembangnya ekonomi daerah,” ujarnya dalam Diskusi Mengukur Infrastruktur di Jakarta, Selasa (6/8).
Bukan itu saja. Kehadiran infrastruktur juga mendorong industri pariwisata dan bisnis lokal. Dicontohkan, jumlah pedagang kuliner Cirebon meningkat setelah adanya Tol Cipali. “Jadi terbukti pembangunan infrastruktur mendorong pariwisata dan mampu menggerakkan ekonomi rakyat di daerah,” ujarnya.
Darmawan menyebutkan visi pembangunan infrastruktur Presiden Jokowi adalah menghilangkan hambatan. “Pembangunan infrastruktur di seluruh pulau-pulau di Republik ini telah berhasil menggerakkan perekonomian rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur tanpa adanya interaksi dan koordinasi pemerintah daerah, investor dan komponen masyarakat tidak akan terwujud.
Sementara Dirjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemedesa PDTT, Taufiq Madjid, dalam paparannya mengungkapkan bahwa saat ini telah terjadi perubahan paradigma pembangunan desa di mana desa sebagai subyek utama pembangunan.
Pertama, pemberian kewenangan berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas, yakni pengakuan terhadap eksistensi desa dan memberikan kewenangan kepada staf lokal. Kedua,lanjut dia,kedudukan desa sebagai pemerintah berbasis masyarakat, yaitu campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri (self governing community) dan pemerintah lokal (lokal self goverment).
Menurutnyam program dana desa telah meningkatkan akses transportasi. Program pembangunan desa juga telah meningkatkan pelaksanaan padat karya tunai desa melalui dana desa, perkembangan jumlah badan usah milik desa (BUMDesa),”kata dia.
Hingga kini ,kata dia, telah terbangun sepanjang 191.600 km jalan, 1.140 ribu jembatan, dan 5.371 unit dermaga.
“Apa yang telah dicapai dari program Dana Desa adalah telah menunjang aktivitas ekonomi masyarakat serta telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” katanya.
Menurut dia, salah satu indikator dalam pembangunan desa adalah tingkat kepemilikan aset masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Selain sumberdaya manusia, keberhasilan peningkatan ekonomi desa dapat dilihat dari aset yang dimiliki desa, dan seberapa besar partisipasi masyarakat didalamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ari Kuncoro menyoroti dampak dari pembangunan infrastruktur.
Ari mengungkapkan, pembangunan infrastruktur telah mendorong peningkatkan kapasitas produksi perekonomian, menghubungkan kutub-kutub pertumbuhan/aglomerasi ekonomi.
Selain itu, program Infrastruktur telah mendorong peningkatan akses bekerja bagi penduduk kota/pedesaan dan peningkatan akses perdagangan bagi penduduk/kota pedesaan. Selain itu juga meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan tinggi serta relokasi sektor manufaktur ke daerah pedalaman.
“Yang paling dinikmati masyarakat dari infrastruktur adalah soal waktu (jarak tempuh), masyarakat yang tadinya konektivitasnya jalan provinsi yang pas-pasan atau ada tapi macet bisa menikmati perjalanan mereka. Kedua yang berkesan bagi masyarakat itu bahwa diluar daerah mereka banyak yang menarik, dan ini yang mendorong sektor pariwisata,” ujarnya.
Menurut Ari, dampak terbesar dari pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo adalah pada peningkatan perekonomian daerah. Masyarakat tidak perlu lagi mencari penghidupan di kota besar, namun mereka dapat membangun usaha dengan tetap tinggal di desa.
“Bagi orang desa, sekarang bisa hidup di desa, dia bisa punya bisnis di tempatnya. Anak-anak petani bisa menggunakan tehnologi internet untuk menjual produk pertanian ayahnya,” jelasnya.
Adapun dampak positif pembangunan infrastruktur lainnya adalah pada tingkat propinsi terjadi penurunan ketimpangan antar kabupaten-kota serta terjadi perbaikan setelah 2015.

Sumber : https://www.jawapos.com/infrastruktur/07/08/2019/infrastruktur-ke-depan-didorong-dukung-ekonomi-wilayah-dan-pariwisata/
Share:

Recent Posts